ferdinan saragih

Lekang

Itulah satu kata yang pernah terpintas dibenakku, disaat karya-karya tulis yang kukirim ke berbagai media tidak satupun yang dimuat (dipublikasikan). Aku merasa semua itu hanya sia-sia belaka, sehingga cita-cita menjadi seorang penulis Lekang (retak dan terlepas) dari harapanku. Tapi Pada suatu saat aku disadarkan sebuah buku yang pernah kubaca, yaitu buku tentang Menulis. Kini aku merasa aku belum seberapa dari pada penulis-penulis lainnya, jika dapat kukatakan, aku masih hina bagaikan kotoran yang berserakan diantara butiran-butiran emas yang telah membumbung. Kuncinya aku harus memiliki harapan kedepan, karna jika Tuhan berkehendak, perjalanan hidupku masih panjang, sepanjang kita berjalan menempuh kutup utara hingga ke selatan.
Mungkin hal ini bukan hanya saya yang mengalami, tapi diantara teman-teman yang sering mengorek www.anaksastra.blogspot.com juga. Satu tumpuan buat kita, yaitu mempublikasikan karya kita lewat blog ini, untuk beralih ketumpuan lain, seperti majalah dan media masa. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada Hendrik yang telah membuat dan selalu merenopasi blog ini untuk kita semua.,.,.,.,,



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku udah curhat ke Firdi masalah ini..

Aku sekarang lagi ketagihan sama novel sejarah tentang perang kolosal, seperti yang kubaca di Taiko (Eiji Yoshikawa) dan Romance Of The Three Kingdom (Luo Guanzhong). Cerita2 kayak gini inspiratif dan heroik banget, menurut saya lebih seru dari fiksi seperti The Lord of The Ring dkk.

Adakah di Indonesia novel yang menceritakan sejarah peperangan jaman dulu (yang kolosal, bukan perang modern).?

Mudah2an saya bertanya pada wadah yang tepat.

Posting Komentar

Terima kasih sudah bergabung bersama kami. Komunitas Anak Sastra