Semantik yang merupakan bagian dari studi ilmu linguistik, dapat mencakup bidang yang lebih luas, baik dari segi struktur dan fungsi bahasa maupun dari segi interdisipliner bidang ilmu. Tetapi, dalam hal ini ruang lingkup semantik berkisar pada hubungan ilmu makna itu sendiri di dalam linguistik, meskipun faktor nonlinguistik ikut mempengaruhi sebagai fungsi bahasa yang nonsimbolik (emotif dan afektif). Semantik adalah studi suatu pembeda bahasa dengan hubungan proses mental atas simbolisme dalam aktivitas bicara (Ency Britania), 1965). Hubungan antara bahasa dan proses mental dapat dinyatakan dengan beberapa cara. Ada yang menyatakan bahwa proses mental tidak perlu dipelajari karena membingungkan, ada pula yang menyatakan harus dipelajarui secara terpisah dari semantik, atau bahasa harus dipelajari secara terpisah, lepas dari semantik tanpa menyinggung proses mental. Tanpa menyinggung hal tersebut kita dapat mengerti sesuatu yang terjadi melalui bahasa.
Pendapat tersebut kita jumpai pada aliran behaviorisme yang dipelopori Skinner. Pandangan Sommefelt sama halnya dengan pendapat Skinner bahwa bahasa merupakan hal yang prinsip dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah suatu sistem yang harus dipelajari seseorang, dari orang lain yang menjadi anggota masyarakat penutur bahasa tersebut. Argumentasi tersebut menyatakan bahwa objek semantik tataran bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis). Tataran fonologi dalam hal ini fonem dapat membedakan makna di dalam minimal pair (pasangan minimal ), dandi dalam fonestem (fonem memiliki makna, tetapi tidak melebihi morfem, mis, fonem /u/menyatakan besar, bergulung, seperti pada gelundungan; atau /i/i menyatakan kecil, seperti pada gelinding). Makna dapat pula diteliti melalui fungsi, dalam pemahaman fungsi hubungan antarunsur (struktur-hubungan antarstruktur-strukturalisme de Saussure). Dengan demikian kita mengenal makna leksikal (makna leksem itu sendiri) dan makna gramatikal (hubungan antarunsur secara fungsional);demikian pula ada makna kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana sehingga ruang lingkup semantik dapat menjangkau semua tataran bahasa, fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana, bahkan teks.
Daftar pustaka
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar